Pendahuluan
Agama menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata “agama” dalam bahasa sansekerta
yang berarti tradisisedangkan dalam bahasa latin “religio” dari kata
“re-ligare” yang berarti mengikat kembali. Namun agama sering didefinisikan
suatu lembaga atau instasi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia.
Banyak agama yang berkembang di Indonesia.
Salah satunya agama Islam. Dan lebih dari seperempat miliar orang pengikutdi
seluruh dunia. Di Indonesia sendiri Islam juga menjadi agama mayoritas .
Setiap individu yang terlahir di
bumi tentu dibekali dengan akal pikiran. Akal pikiran tersebut dapat
menciptakan berbagai kreatifitas dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah
pemikiran Islam. Banyaknya penduduk di Indonesia juga menyebabkan munculnya
berbagai pemikiran dalam islam yang menghadirkan keberagamaan muslim di
Indonesia.
Keberagaman disatu sisi merupakan hal yang indah. Tetapi disisi lain hal
itu bisa menyebabkan permusuhan apabila salah satu pihak merasa benar sendiri
dan menganggap yang lain salah. Permusuhan kerap terjadi karena adanya beda
persepsi, sekecil apapun perbedaan itu. Tidak hanya kepada penganut agama lain,
bahkan dengan sesama penganut agama pun kerap terjadi percekcokan dalam
pemahaman teks yang berbeda.
Banyak
tokoh yang mendefinisikan keberagaman sebagai perilaku langsung maupun tidak
langsung. Keberagaman juga diartikan sebagai kondisi pemeluk agama dalam
mencapai dan mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan atau kepercayaan
kepada tuhan Yang Maha Esa.
Jadi dari beberapa definisi diatas
dapat disimpulkan. Bahwa tingkat keberagamaan yang dimaksud adalah seberapa
jauh seseorang taat kepada ajaran agama yang dianut dengan cara menghayati dan
mengamalkan ajaran agama tersebut yang meliputi cara berfikir, bersikap, dan
berperilaku baik dalam kehidupan pribadinya dan kehidupan sosial
Berbagai
pemikiran dan keberagamaan tersebut juga
menghasikan berbagai corak islam yaitu islam tradisional, modern dan puritan.
Pembahasan
i.
Tradisional
Berasal dari bahasa Ingris
“tradition” yang artinya tradisi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tradisi diartikan segala sesuatu
seperti adat, kebiasan, pemikiran dan sebagainya yang turun-temurun dari nenek
moyang.
Secara etimologis, tradisional
berarti kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang telah dilakukan oleh
pendahulu dan memandang masa lampau sebagai otoritas dari segala bentuk yang
telah mapan.
Islam tradisional merupakan salah
satu corak paham keislaman yang sering disebut sebagai penghambat kemajuan dan
membawa islam dalam kemunduran.
Hal ini karena islam tradisional
lebih bersifat tertutup yakni mereka menutup diri akan pemikiran- pemikiran
ulama baru bahkan tidak mau menerima pendapat dan saran yang berasal dari luar.
Hal tersebut terjadi karena mereka beranggapan bahwa islam mereka yang paling
benar karena berorientasi masa lalu. Yakni keputusan hukum para ulama di masa
lampau yang menurut mereka ideal.
Di islam tradisional ini mereka
banyak meniru berbagai hal yang di contohkan nabi dan ulama di masa lampau.
Seperti pakaian laki-laki yang berjubah, berjenggot, memakai sorban, tidak menggunakan
produk modern dan cenderung kembali ke alam.
Mereka juga lebih cenderung
melakukan kegiatan yang bertujuan rohaniah yang menetramkan hati mereka.
Seperti berdzikir, berdoa dan banyak lainya.
Mereka juga kurang tertarik
denganpembaharuan,hal-hal modern dan ilmu pengetahuan. Bahkan mereka cenderung
pasrah terhadap takdir yang mereka dapat.
Sebenarnya gerakan Islam tradisional berupaya melakukan sebuah paradigma
pemikiran. Bahwa Islam tradisional merupakan sebuah gagasan yang berupaya
menggali falsafah dari kehidupan masyarakat pribumi, untuk dijadikan cara
pandang masyarakat secara arif dan bijaksana, tentu disertai dalam naungan
ajaran Islam, agar kehidupan duniawi maupun ukhrawi dapat saling
berkesinambungan antara satu dengan lainnya.
Usaha Islam Tradisional tidaklah mudah dalam mengemban tugasnya. Banyak
tantangan yang di hadapi dalam usahanya. Bahkan Islam tradisoanal juga gencar
menggalakkan pendidikan baik melaului pondok pesantren ataupun yang lainya.
ii.
Modern
Modern sering diartikan dengan
suatu hal, model ataupun pemikiran yang baru atau pembaharuan yg disebut tajdid
dalam bahasa arab. Dalam bahasan kali ini yang di sebut gerakan modern dalam
islam adalah bukan mengubah ketetapan dalam islam. Namun yang lebih dimaksudkan
adalah pembaharuan dalam hasil pemikiran atau pendapat bukan memperbarui apa
yang terdapat dalam al-Quran dan Hadits.
Adapun pengaruh modernisasi terhadap agama
islam atau umat muslim karena
modernisasi merupakan produk Barat yang memaksakan peradaban Barat
terhadap dunia Muslim lebih dari itu adalah untuk menyingkirkan pengaruh Islam
dari berbagai aspek kehidupan, sehingga modernisasi hanya akan menghasilkan perubahan – perubahan bahkan mengarah pada konflik.
Kaitanya dengan kondisi masyarakat dengan modernisasi, didalam kehidupan
masyarakat akan mengakibatkan kemunduran agama baik pada tingkat sosial (
masyarakat ) maupun pada tingkat individual.
Dari masa kemasa kehidupan masyarakat pasti
akan mengalami perubahan baik itu proses perubahannya secara cepat ataupun
secara lambat, direncanakan atau tidak. Perubahan sosial pada intinya adalah
faktor dinamika manusianya yang kreatif yang anggota masyarakatnya bersikap
terbuka, secara kreatif menciptakan kondisi perubahan terutama dalam bidang
ekonomi dan pola hidup sehari-hari didalam proses perubahan terkadang diselingi
konflik, konflik yang terjadi di kehidupan masyarakat.
Namun Islam modern ini sebernarnya
bertujuan untuk membawa islam dalam kemajuan dengan pemikiran dinamis,
progresif yang mengalami penyesuaian dengan ilmu pengetahuan.
iii.
Puritan
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia puritan bermakna orang yang hidup saleh dan menganggap
kemewahan dan kesenangan sebagai dosa.
Dalam sumber lain
puritan artinya gerakan tajdid dan tashfiyah(pembaharuan dan
pemurnian) pemahaman dan ibadah. Mereka terkenal dengan slogan
memberantas kesyrikan, tahayul, bid’ah dan khurafat namun mereka salah memahami
tentang kesyirikan, bid’ah dan perkara ghaib.
Islam puritan dibangun
pada awal abad ke-18 oleh oleh Muhammad Ibn al-Wahhab (seperti yang di tulis
Khaleb A.El Fadl). Golongan ini berpandangan bahwa islam haruslah murni,
sederhana dan lurus. Jadi mereka menentang budaya barat dengan pembaharuan dan
kemodernan mereka. Bahkan mereka menganggap bahwa non muslin adala musuh dan di
larang untuk berkawan dengan mereka. Hal ini karena kaum puritan
membesar-besarkan peran teks dan mengabaikan. Mereka menganggap penafsiran yang
di lakukan oleh manusia berada di luar hukum mereka yaitu, Al-Quran dan tradisi
Nabi (hadis dan sunnah). Jadi mereka menganggap itu tidak benar.
Islam puritan merupakan
kebalikan dari islam modern. Dapat dikatakan bahwa islam puritan adalah aliran
yang identik dengan fundamentalis, militan, ekstrimis, radikal,fanatik dan
jahidis. Hal tersebut mengakibatkan konsep
– konsep seperti demokrasi, hak asasi manusia dan pengakuan akan perempuan
ditentang oleh mereka. Golongan ini juga melarang diskusi agama tentang hukum
mereka. Karena hal tersebut akan menentang hukum mereka.
Penutup
Dari sudut sosial keagamaan sering secara salah kaprah dipandang sebagai
perbedaan antara kaum modernis dan kaum tradisionalis. Paradigma
tradisionalisme islam bertentangan secara diametral dengan paradigma modernisme
yang banyak dianut oleh kaum intelektual. Berbeda dengan tradisionalisme yang
memandang tiada kebekuan dalam pemikiran islam, modernisme islam berpendapat
bahwa keterbelakangan umat islam disebabbkan oleh stagnasi intelektual dan
kebekuan ulama’ dalam memahami islam dan memahami dinamika kehidupan modern.
Namun kita ketahui bahwa dalam sejarah umat islam indonesia memang pernah
timbul, dan sampai batas waktu tertentu masih terus belangsung gerakan
reformasi atau pembaharuan. Apapun makna dari kata-kata dan gerakan itu, sempat
menimbulkan gelombang reaksi pro kontra yang gawat. Banyak pepecahan dan
pertentangan umat islam dalam bidang-bidang lain, seperti bidang politik,yang
dapat ditelusuri sebagai akar dan sebabnya dalam masalah pro kontra reformasi
tersebut. Kenyataan itu sebagian masih dapat disaksikan sampai saat ini, dan
masih mempengaruhi kalangan tertentu di antara kita.
Istilah refomasi sering diartikan oleh agama-agama khususnya islam sebagai
pemurnian.Kontroversi dalam umat tidak hanya terbatas kepada persoalan
reformasi atau kontra reformasi. Perpecahan atau skisme klasik islam juga masih
menunjukan dampaknya dalam pemahaman islam umat zaman mutakhir ini.
Sesungguhnya percekcokan dalam masyarakat harus dipandang sebagai hal yang
wajar. Manusia diciptakan berbeda-beda, dari cara berfikir mereka sampai bentuk
kenampakannya. Jalan fikiran mereka mempengaruhi pemahaman atas sesuatu. Dengan
demikian tidak ada masyarakat yang terbebas dari silang selisih.
Dalam keadaan yang seperti ini, sangat diperlukan sekali suatu instropeksi diri atau kelompok secara terbuka dan jujur.
Salah satu pendorong terjadinya intropeksi itu adalah adanya kesadaran keumatan
yang lebih komprehensif, secara historis dan geografis. Dengan mempelajari
hal-hal tersebut
diharapkan muncul pemahaman adanya penggolongan-penggolongan di tubuh umat
dengan sikap penilaian yang proposional dan seimbang. Kemampuan dan sikap
proposional itu, pada urutannya, diharapkan menjadi pangkal bagi pandangan yang
lebih apresiatif, yang akan berkembang mmenjadi sikap-sikap respek dan toleran,
sehingga muncul sikap saling pengertian.
Jadi meski
adanya keberagamaan dalam agama islam namun sesungguhnya semua itu adalah sama
dan semua umat islam adalah saudaraseperti yang terkandung Dalam surat Al Hujurot(49) ayat 10 yang artinya :
Orang-orang
beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat. Maka jadilah orang yang
baik tanpa adanya permusuhan antar sesama muslim, sesungguhnya allah
menciptakan umat nya sebagai saudara.
Daftar
pustaka
0 komentar:
Posting Komentar