Rabu, 12 Desember 2018

Makalah Fakta Keberagamaan Muslim di Indonesia

Posted by Mawadias on 08.37 with No comments
Pendahuluan
            Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
            Kata “agama” dalam bahasa sansekerta yang berarti tradisisedangkan dalam bahasa latin “religio” dari kata “re-ligare” yang berarti mengikat kembali. Namun agama sering didefinisikan suatu lembaga atau instasi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia.
            Banyak agama yang berkembang di Indonesia. Salah satunya agama Islam. Dan lebih dari seperempat miliar orang pengikutdi seluruh dunia. Di Indonesia sendiri Islam juga menjadi agama mayoritas .
            Setiap individu yang terlahir di bumi tentu dibekali dengan akal pikiran. Akal pikiran tersebut dapat menciptakan berbagai kreatifitas dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah pemikiran Islam. Banyaknya penduduk di Indonesia juga menyebabkan munculnya berbagai pemikiran dalam islam yang menghadirkan keberagamaan muslim di Indonesia.
Keberagaman disatu sisi merupakan hal yang indah. Tetapi disisi lain hal itu bisa menyebabkan permusuhan apabila salah satu pihak merasa benar sendiri dan menganggap yang lain salah. Permusuhan kerap terjadi karena adanya beda persepsi, sekecil apapun perbedaan itu. Tidak hanya kepada penganut agama lain, bahkan dengan sesama penganut agama pun kerap terjadi percekcokan dalam pemahaman teks yang berbeda.                        
Banyak tokoh yang mendefinisikan keberagaman sebagai perilaku langsung maupun tidak langsung. Keberagaman juga diartikan sebagai kondisi pemeluk agama dalam mencapai dan mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan atau kepercayaan kepada tuhan Yang Maha Esa.
            Jadi dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan. Bahwa tingkat keberagamaan yang dimaksud adalah seberapa jauh seseorang taat kepada ajaran agama yang dianut dengan cara menghayati dan mengamalkan ajaran agama tersebut yang meliputi cara berfikir, bersikap, dan berperilaku baik dalam kehidupan pribadinya dan kehidupan sosial
Berbagai pemikiran dan keberagamaan tersebut  juga menghasikan berbagai corak islam yaitu islam tradisional, modern dan puritan.        
           

  

Pembahasan
        i.            Tradisional
Berasal dari bahasa Ingris “tradition” yang artinya tradisi. Dalam Kamus Besar Bahasa  Indonesia tradisi diartikan segala sesuatu seperti adat, kebiasan, pemikiran dan sebagainya yang turun-temurun dari nenek moyang.
Secara etimologis, tradisional berarti kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang telah dilakukan oleh pendahulu dan memandang masa lampau sebagai otoritas dari segala bentuk yang telah mapan.
Islam tradisional merupakan salah satu corak paham keislaman yang sering disebut sebagai penghambat kemajuan dan membawa islam dalam kemunduran.
Hal ini karena islam tradisional lebih bersifat tertutup yakni mereka menutup diri akan pemikiran- pemikiran ulama baru bahkan tidak mau menerima pendapat dan saran yang berasal dari luar. Hal tersebut terjadi karena mereka beranggapan bahwa islam mereka yang paling benar karena berorientasi masa lalu. Yakni keputusan hukum para ulama di masa lampau yang menurut mereka ideal.
Di islam tradisional ini mereka banyak meniru berbagai hal yang di contohkan nabi dan ulama di masa lampau. Seperti pakaian laki-laki yang berjubah, berjenggot, memakai sorban, tidak menggunakan produk modern dan cenderung kembali ke alam.
Mereka juga lebih cenderung melakukan kegiatan yang bertujuan rohaniah yang menetramkan hati mereka. Seperti berdzikir, berdoa dan banyak lainya.
Mereka juga kurang tertarik denganpembaharuan,hal-hal modern dan ilmu pengetahuan. Bahkan mereka cenderung pasrah terhadap takdir yang mereka dapat.
Sebenarnya gerakan Islam tradisional berupaya melakukan sebuah paradigma pemikiran. Bahwa Islam tradisional merupakan sebuah gagasan yang berupaya menggali falsafah dari kehidupan masyarakat pribumi, untuk dijadikan cara pandang masyarakat secara arif dan bijaksana, tentu disertai dalam naungan ajaran Islam, agar kehidupan duniawi maupun ukhrawi dapat saling berkesinambungan antara satu dengan lainnya.
Usaha Islam Tradisional tidaklah mudah dalam mengemban tugasnya. Banyak tantangan yang di hadapi dalam usahanya. Bahkan Islam tradisoanal juga gencar menggalakkan pendidikan baik melaului pondok pesantren ataupun yang lainya.

      ii.            Modern
Modern sering diartikan dengan suatu hal, model ataupun pemikiran yang baru atau pembaharuan yg disebut tajdid dalam bahasa arab. Dalam bahasan kali ini yang di sebut gerakan modern dalam islam adalah bukan mengubah ketetapan dalam islam. Namun yang lebih dimaksudkan adalah pembaharuan dalam hasil pemikiran atau pendapat bukan memperbarui apa yang terdapat dalam al-Quran dan Hadits.
Adapun pengaruh modernisasi terhadap agama islam atau umat muslim karena  modernisasi merupakan produk Barat yang memaksakan peradaban Barat terhadap dunia Muslim lebih dari itu adalah untuk menyingkirkan pengaruh Islam dari berbagai aspek kehidupan, sehingga modernisasi hanya akan menghasilkan perubahan – perubahan bahkan mengarah pada konflik. Kaitanya dengan kondisi masyarakat dengan modernisasi, didalam kehidupan masyarakat akan mengakibatkan kemunduran agama baik pada tingkat sosial ( masyarakat ) maupun pada tingkat individual.
Dari masa kemasa kehidupan masyarakat pasti akan mengalami perubahan baik itu proses perubahannya secara cepat ataupun secara lambat, direncanakan atau tidak. Perubahan sosial pada intinya adalah faktor dinamika manusianya yang kreatif yang anggota masyarakatnya bersikap terbuka, secara kreatif menciptakan kondisi perubahan terutama dalam bidang ekonomi dan pola hidup sehari-hari didalam proses perubahan terkadang diselingi konflik, konflik yang terjadi di kehidupan masyarakat.
Namun Islam modern ini sebernarnya bertujuan untuk membawa islam dalam kemajuan dengan pemikiran dinamis, progresif yang mengalami penyesuaian dengan ilmu pengetahuan.
    iii.            Puritan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia puritan bermakna orang yang hidup saleh dan menganggap kemewahan dan kesenangan sebagai dosa.
Dalam sumber lain puritan artinya gerakan tajdid dan tashfiyah(pembaharuan dan pemurnian) pemahaman dan ibadah.  Mereka terkenal dengan slogan memberantas kesyrikan, tahayul, bid’ah dan khurafat namun mereka salah memahami tentang kesyirikan, bid’ah dan perkara ghaib.
Islam puritan dibangun pada awal abad ke-18 oleh oleh Muhammad Ibn al-Wahhab (seperti yang di tulis Khaleb A.El Fadl). Golongan ini berpandangan bahwa islam haruslah murni, sederhana dan lurus. Jadi mereka menentang budaya barat dengan pembaharuan dan kemodernan mereka. Bahkan mereka menganggap bahwa non muslin adala musuh dan di larang untuk berkawan dengan mereka. Hal ini karena kaum puritan membesar-besarkan peran teks dan mengabaikan. Mereka menganggap penafsiran yang di lakukan oleh manusia berada di luar hukum mereka yaitu, Al-Quran dan tradisi Nabi (hadis dan sunnah). Jadi mereka menganggap itu tidak benar.
Islam puritan merupakan kebalikan dari islam modern. Dapat dikatakan bahwa islam puritan adalah aliran yang identik dengan fundamentalis, militan, ekstrimis, radikal,fanatik dan jahidis. Hal tersebut mengakibatkan  konsep – konsep seperti demokrasi, hak asasi manusia dan pengakuan akan perempuan ditentang oleh mereka. Golongan ini juga melarang diskusi agama tentang hukum mereka. Karena hal tersebut akan menentang hukum mereka.






  



Penutup
Dari sudut sosial keagamaan sering secara salah kaprah dipandang sebagai perbedaan antara kaum modernis dan kaum tradisionalis. Paradigma tradisionalisme islam bertentangan secara diametral dengan paradigma modernisme yang banyak dianut oleh kaum intelektual. Berbeda dengan tradisionalisme yang memandang tiada kebekuan dalam pemikiran islam, modernisme islam berpendapat bahwa keterbelakangan umat islam disebabbkan oleh stagnasi intelektual dan kebekuan ulama’ dalam memahami islam dan memahami dinamika kehidupan modern. Namun kita ketahui bahwa dalam sejarah umat islam indonesia memang pernah timbul, dan sampai batas waktu tertentu masih terus belangsung gerakan reformasi atau pembaharuan. Apapun makna dari kata-kata dan gerakan itu, sempat menimbulkan gelombang reaksi pro kontra yang gawat. Banyak pepecahan dan pertentangan umat islam dalam bidang-bidang lain, seperti bidang politik,yang dapat ditelusuri sebagai akar dan sebabnya dalam masalah pro kontra reformasi tersebut. Kenyataan itu sebagian masih dapat disaksikan sampai saat ini, dan masih mempengaruhi kalangan tertentu di antara kita.
Istilah refomasi sering diartikan oleh agama-agama khususnya islam sebagai pemurnian.Kontroversi dalam umat tidak hanya terbatas kepada persoalan reformasi atau kontra reformasi. Perpecahan atau skisme klasik islam juga masih menunjukan dampaknya dalam pemahaman islam umat zaman mutakhir ini.
Sesungguhnya percekcokan dalam masyarakat harus dipandang sebagai hal yang wajar. Manusia diciptakan berbeda-beda, dari cara berfikir mereka sampai bentuk kenampakannya. Jalan fikiran mereka mempengaruhi pemahaman atas sesuatu. Dengan demikian tidak ada masyarakat yang terbebas dari silang selisih.
Dalam keadaan yang seperti ini,  sangat diperlukan sekali suatu instropeksi diri atau kelompok secara terbuka dan jujur. Salah satu pendorong terjadinya intropeksi itu adalah adanya kesadaran keumatan yang lebih komprehensif, secara historis dan geografis. Dengan mempelajari hal-hal tersebut diharapkan muncul pemahaman adanya penggolongan-penggolongan di tubuh umat dengan sikap penilaian yang proposional dan seimbang. Kemampuan dan sikap proposional itu, pada urutannya, diharapkan menjadi pangkal bagi pandangan yang lebih apresiatif, yang akan berkembang mmenjadi sikap-sikap respek dan toleran, sehingga muncul sikap saling pengertian.
Jadi meski adanya keberagamaan dalam agama islam namun sesungguhnya semua itu adalah sama dan semua umat islam adalah saudaraseperti yang terkandung Dalam surat Al Hujurot(49) ayat 10 yang artinya :
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.  Maka jadilah orang yang baik tanpa adanya permusuhan antar sesama muslim, sesungguhnya allah menciptakan umat nya sebagai saudara.






Daftar pustaka

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar